STUDI EKSPERIMENTAL PERILAKU GESER BALOK PADA SAMBUNGAN BALOK KOLOM BETON BERTULANG
(1) Mahasiswa Pasca Sarjana Teknik Sipil Universitas Andalas
(2) Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas
(3) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas
(4) Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas
(5) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.25077/jrs.12.1.25-38.2016
Copyright (c) 2016 Rita Anggraini, Jafril Tanjung, Jati Sunaryati, Rendy Thamrin, Riza Aryanti
Abstract
Suatu bangunan memiliki ketahanan yang baik terbuat dari struktur beton bertulang dapat diamati dari
struktural bangunan itu sendiri. Salah satu komponen struktural yang paling berpengaruh dalam keruntuhan suatu bangunan adalah sambungan balok-kolom. Keruntuhan bangunan tersebut, khususnya bangunan gedung beton bertulang adalah akibat kerusakan dari sambungan balok-kolom yang merupakan bagian struktur yang terpenting pada bangunan. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi perilaku geser balok pada sambungan balok-kolom beton bertulang dengan 3 variasi rasio tulangan balok BCJ-2 (ρ=0.0067), BCJ-3 (ρ =0.010) dan BCJ-5 (ρ =0.0167) serta mengetahui besarnya beban pada saat retak awal (first crack), dan beban saat runtuh. Dari hasil yang diperoleh pada penilitian ini adalah semakin besar rasio tulangan yang digunakan maka semakin besar beban yang dapat ditahan balok. Pengaruh adanya variasi rasio tulangan dapat meningkatkan kapasitas baloknya, baik pada pakai sengkang maupun tanpa sengkang. Dimana BCJ-S 5 adanya peningkatan kapasitasnya sebesar 25,49% dari BCJ-TS 5, sedangkan BCJ-S 3 dengan BCJ-TS 3 dan BCJ-S 2 dengan BCJ-TS 2 yang tidak begitu menunjukan peningkatan yang signifikan. Dari keenam benda uji, satu mengalami keruntuhan lentur dan lima mengalami keruntuhan geser.
Kata kunci : sambungan balok kolom, rasio tulangan, beban, kapasitas geser, keruntuhan geser.
struktural bangunan itu sendiri. Salah satu komponen struktural yang paling berpengaruh dalam keruntuhan suatu bangunan adalah sambungan balok-kolom. Keruntuhan bangunan tersebut, khususnya bangunan gedung beton bertulang adalah akibat kerusakan dari sambungan balok-kolom yang merupakan bagian struktur yang terpenting pada bangunan. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi perilaku geser balok pada sambungan balok-kolom beton bertulang dengan 3 variasi rasio tulangan balok BCJ-2 (ρ=0.0067), BCJ-3 (ρ =0.010) dan BCJ-5 (ρ =0.0167) serta mengetahui besarnya beban pada saat retak awal (first crack), dan beban saat runtuh. Dari hasil yang diperoleh pada penilitian ini adalah semakin besar rasio tulangan yang digunakan maka semakin besar beban yang dapat ditahan balok. Pengaruh adanya variasi rasio tulangan dapat meningkatkan kapasitas baloknya, baik pada pakai sengkang maupun tanpa sengkang. Dimana BCJ-S 5 adanya peningkatan kapasitasnya sebesar 25,49% dari BCJ-TS 5, sedangkan BCJ-S 3 dengan BCJ-TS 3 dan BCJ-S 2 dengan BCJ-TS 2 yang tidak begitu menunjukan peningkatan yang signifikan. Dari keenam benda uji, satu mengalami keruntuhan lentur dan lima mengalami keruntuhan geser.
Kata kunci : sambungan balok kolom, rasio tulangan, beban, kapasitas geser, keruntuhan geser.
Full Text:
PDFJurnal Rekayasa Sipil (JRS)-Universitas Andalas (Unand). ISSN: 1858-2133 (print) & 2477-3484 (online)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View JRS-Unand Stats