STUDI KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1 : 2 : 3 BERDASARKAN LOKASI PENGAMBILAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT

Febrin Anas Ismail(1*)

(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/jrs.5.2.1-12.2009

Copyright (c) 2009 Febrin Anas Ismail

Abstract


Sumatera merupakan daerah rawan gempa karena terletak pada dua sesar aktif, yaitu pertemuan antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia dan sesar Semangko yang membentang sepanjang Bukit Barisan. Salah satu contohnya gempa yang terjadi di kabupaten Agam (Sumatera Barat) pada tanggal 6 Maret 2007. Akibat dari gempa ini, tidak hanya merusak bangunan non-engineering dan infrastruktur lainnya di wilayah tersebut, tetapi juga banyak memakan korban jiwa. Berdasarkan hasil investigasi tim tanggap darurat Sumatera Barat, banyak ditemukan kerusakan dan keruntuhan bangunan tanpa keterlibatan insinyur (non-engineering) yang disebabkan oleh buruknya mutu bahan dan mutu pengerjaan serta kesalahan/ kecerobohan dalam pencampuran beton atau
komposisi peyusun beton yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas beton yang sering digunakan oleh masyarakat di Sumatera Barat sebagai dasar untuk memperbaiki pada masa yang akan datang. Mutu beton yang dikaji adalah beton dengan perbandingan campuran 1 : 2 : 3. Pengambilan material dilakukan di lima daerah di Sumatera Barat, yaitu Kota Padang, Kabupaten Solok, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Pesisir Selatan. Sebelumnya dilakukan survei lapangan untuk mengetahui material dari quarry yang banyak digunakan oleh masyarakat setempat dalam membanguan rumah non-engineering. Metoda pencampuran dilakukan dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil dan 1 air. Metoda pencampuran ini banyak digunakan oleh masyarakat dalam membangun rumah sederhana non-engineering. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai kuat tekan yang berbeda-beda dari masing-masing daerah, ada yang tinggi dan ada pula yang rendah. Hal ini disebabkan karena properties dari masing-masing agregat yang digunakan berbeda-beda.

Keywords: rumah non-engineering, campuran beton 1 : 2 : 3, kuat tekan beton.

Full Text:

PDF


Jurnal Rekayasa Sipil (JRS)-Universitas Andalas (Unand). ISSN: 1858-2133 (print) & 2477-3484 (online)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View JRS-Unand Stats