Studi Penerapan Kebijakan Keselamatan Pada Proyek Gedung di Indonesia

Akhmad Suraji(1*)

(1) Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas. Padang, Sumatera Barat Indonesia.
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/jrs.18.3.230-243.2022

Copyright (c) 2022 Akhmad Suraji, Benny Hidayat, Taufika Ophiyandri

Abstract


Proyek konstruksi masih menjadi tempat yang memiliki tingkat kecelakaan kerja yang sangat tinggi. Peristiwa kecelakaan tersebut dapat menyebabkan pekerja terbunuh, masyarakat terluka, tempat dan peralatan kerja rusak dan lingkungan terganggu. Beberapa penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa penerapan perundangan atau kebijakan keselamatan oleh perusahaan konstruksi adalah salah satu upaya yang efektif untuk mengurangi kecelakaan kerja. Pertanyaan selanjutnya adalah sudah sejauh mana kebijakan keselamatan mengakomodir fenomena kecelakaan kerja untuk meningkatkan keselamatan kerja di industri konstruksi dan sudah sejauh mana kebijakan tersebut telah diimplementasikan dalam pekerjaan konstruksi. Tujuan makalah ini adalah melaporkan hasil penelitian penerapan kebijakan keselamatan di  30 proyek konstruksi gedung pada tahun dan hasil penilaian sistem manajemen keselamatan. Penelitian ini mengukur kinerja perusahaan konstruksi dalam mengimplementasikan kebijakan keselamatan dalam bentuk norma, standar, pedoman dan kriteria. Elemen kebijakan berupa standar keselamatan konstruksi sebagai derivative kebijakan berupa norma hampir 100% masih belum lengkap. Dalam rangka menguji praktek kebijakan keselamatan di proyek gedung tersebut, studi mendalam di 8 proyek konstruksi dilakukan untuk menemukenali perilaku sistem manajemen sebagai manifestasi kebijakan keselamatan. Temuan studi ini menunjukkan bahwa tingkat penerapan kebijakan keselamatan masih rendah dan manifestasinya dalam sistem manajemen keselamaan juga masih belum maksimal. Mereka para tim proyek lapangan secara proporsional masih banyak yang tidak mau dan merasa tidak wajib menerapkan kebijakan keselamatan. Studi mendalam juga mengkonfirmasi bahwa mereka di lapangan paling banyak mendapat teguran atas penerapan kebijakan keselamatan. Perencanaan dan perancangan keselamatan paling banyak proporsinya mendapat teguran. Evaluasi pengujian praktek sistem manajemen keselamatan terhadap British Safety Council (2014) menunjukkan bahwa penerapan sistem keselamatan masih banyak deviasi. Hasil dari studi ini dapat dijadikan dasar utama bagi perumusan kebijakan oleh Pemerintah untuk meningkatkan kinerja implementasi persyaratan dan ketentuan keselamatan dalam peraturan perundangan tentang keselamatan konstruksi oleh kontraktor. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk menemukan keselarasan antara kebijakan keselamatan oleh Pemerintah, kebijakan keselamatan oleh pemilik proyek dan kebijakan keselamatan oleh perusahaan baik konsultan maupun kontraktor.

Keywords


kebijakan; keselamatan; konstruksi; perusahaan; sistem manajemen; Indonesia

Full Text:

PDF

References


Andi (2005) Model Persamaan Struktural Pengaruh Budaya Keselamatan Kerja Pada Perilaku Pekerja di Proyek Konstruksi. Jurnal Teknik Sipil Volume 12 No. 3, Juli 2005

British Safety Council (2014) Safety System Review – Construction,

Chua, D.K.H dan Y M Goh (2004) Incident Causation Model for Improving Feedback of Safety Knowledge. Journal of Construction Engineering and Management, July/Aug 2004

Davies, V J and K. Tomasin (1996). Construction safety Handbook. London: Thomas

Europan Construction Institute (ECI) (1995) Total Project Management of Construction Safety, Health and Environment. Thomas Telford.

Fang, Dongping et. al. (2006) safety Climate in Construction Industry: A Case Study In Hong Kong. Journal of Construction Engineering and Management, June 2006

Gambatese, A John. et al (2005). Viability of Designing for Construction Worker Safety. Journal of Construction Engineering and Management, September 2005

Hinze, W Jimmie and Debra Bosma Russell (1995). Analysis of Fatalities Recorded by OSHA. Journal of Construction Engineering and Management, June 1995

ILO-Jakarta (2006). Meningkatkan K3 Dalam Ledakan Konstruksi Aceh. http://e-aceh-nias.org, tanggal 12 Juni 2006.

Johnson, Holly M. et. al. (1998). Fall Protection Analysis for Workers on Residental Roofs. Journal of Construction Engineering and Management, Sept-Okct 1998.

Koehn, Enno (1995) Safety in Defeloping Countries: Professional and Bureaucratic Problems. Journal of Construction Engineering and Management, September 1995 hal. 261 – 265

Mitropoulos, Panagiotis et.al. (2005). System Model of Construction Accident, Causation Jurnal of Constuction Engineering and management, July 2005..

Mohamed, Sherif (2002). Safety Climate in Construction Site Environments. Journal of Construction Engineering and Management, Sept-Oct 2002.

Suraji, Akhmad and Khairuddin Sulaiman (2004). Total Safety Control. International Building Control Conference, Kualalumpur, Mei 2004.

Suraji, Akhmad dan A. Roy Duff (2000). Constraint-Response Theory of Construction Accident Causation. The International Conference on Designing for Safety, ECI/CIB/HSE, London

Suraji, Akhmad, (2004), Total Safety Control, International Building Control Confrence, Kualalumpur, Mei 2004.

Suraji, Akhmad, A. Roy Duff, J. Peckitt (2001), Development of Casual Model of Construction Accident Causation, Journal of Construction Engineering and Management hal.343, July-August.

Tole, Michael (2002) Construction Site Safety Role. Journal of Construction Engineering and Management, May-June 2002.

Tom Will (2004). Working Safely in Global Construction, Rohm and Haas Company.

Wirahadikusumah, Reini D dan Febby Feisal (2005). Kajian Penerapan Pedoman Keselamatan Kerja pada Pekerjaan Galian Konstruksi. Journal Teknik Sipil Volume 12 No. 2, April 2005.




Jurnal Rekayasa Sipil (JRS)-Universitas Andalas (Unand). ISSN: 1858-2133 (print) & 2477-3484 (online)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View JRS-Unand Stats