Studi Penggunaan Serbuk Bata Merah sebagai Substitusi Filler dalam Campuran Aspal

Muhammad Aminsyah(1*), Riza Aryanti(2)

(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Indonesia
(2) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Indonesia
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/jrs.18.2.148-155.2022

Copyright (c) 2022 Muhammad Aminsyah, Riza Aryanti

Abstract


Perkerasan jalan yang bermutu baik sangat menunjang bagi kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Batu bata adalah unsur bahan bangunan yang digunakan untuk pembuatan konstruksi bangunan, dibuat dari tanah liat (lempung) dengan atau tanpa campuran bahan-bahan lain, dibakar pada suhu yang cukup tinggi hingga tidak dapat hancur lagi bila direndam dalam air. Indonesia termasuk negara yang memiliki keanekaragaman material dan sumber daya alam yang tinggi, seperti didaerah tertentu terdapat daerah penghasil tanah lempung yang merupakan bahan pembuat bata merah. Serbuk bata merah bisa didapatkan dari sisa di pabrik bata, pada gudang-gudang  penyimpanan bata, pecahan atau brankal bata yang dihancurkan.Hal ini dapat digunakan sebagai bahan pengganti filller dalam campuran aspal pada perkerasan lentur jalan raya. Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui karakteristik campuran serbuk bata merah sebagai substitusi  filler yang  menggunakan aspal minyak sebagai bahan pengikatnya sehingga dapat membarikan masukan atau pengetahuan dengan menggunakan bahan lain sebagai subsitusi filler pada perkerasan lentur yang mudah didapatkan pada daerah tertentu untuk pekerjaan konstruksi khususnya perkerasan jalan raya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan  serbuk bata merah sebagai bahan subtitusi filler pada perkerasan lentur spesifikasi Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC), mempunyai nilai Parameter Marshall yang rendah dari nilai Parameter Marshall campuran pembanding. Dengan variasi filler serbuk bata, campuran terbaiknya menggunakan kadar aspal optimum 7,2%. Walaupun kinerjanya lebih rendah dari campuran pembanding dapat dimaksimalkan pengunaannya sebagai lapisan pada perkerasan lentur jalan raya pada kondisi beban lalulintas tertentu sehingga dapat juga bermanfaat untuk menggunakan sumber daya alam lain yang banyak terdapat pada daerah tertentu di Indonesia.


Keywords


filler; serbuk bata; parameter marshall

Full Text:

PDF

References


Aminsyah, M. (2010). Pengaruh Kepipihan Dan Kelonjongan Agregat Terhadap Perkerasan Lentur Jalan Raya. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 6(1). https://doi.org/10.25077/jrs.6.1.23-36.2010

Aminsyah, M. (2013). Analisa Kehancuran Agregat Akibat Tumbukan Dalam Campuran Aspal. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 9(2). https://doi.org/10.25077/jrs.9.2.50-71.2013

Aminsyah, M. (2014). Studi Eksperimental Penambahan Zat Aditif Anti Stripping Pada Kinerja Campuran Aspal Beton (AC-WC). Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, Teknik Sipil FT UNISRI, 2(4).

Badan Standar Nasional. (2000). SNI 15-2094-2000 Bata Merah Pejal Untuk Pasangan Dinding.

Dirjen Bina Marga. (2018). Spesifikasi Umum 2018 Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan. Kementerian PUPR, 2018(Revisi 3).

Krebs, R.D and Walker, R. . (1971). Highway Materials. McGraw-Hill.

LTJR. (2008). Petunjuk Pelaksanaan Praktikum Bahan Perkerasan Jalan Raya. Laboratorium Transportasi Jalan Raya, Jurusan Teknik Sipil Universitas Andalas.

PU, P.-B. (2003). RSNI-M-01-2003 Metode Pengujian Campuran Beraspal Panas dengan Alat Marshall.

Sukirman, S. (2003a). Beton Aspal Campuran Panas. Granit Jakarta.

Sukirman, S. (2003b). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Nova Bandung.




Jurnal Rekayasa Sipil (JRS)-Universitas Andalas (Unand). ISSN: 1858-2133 (print) & 2477-3484 (online)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View JRS-Unand Stats