Identifikasi Faktor Pendukung Dan Penghambat Adopsi Bim Oleh Kontraktor Di Provinsi Aceh

Haura Zhafirah(1), Cut Zukhrina Oktaviani(2), Febriyanti Maulina(3*)

(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh, Aceh, Indonesia
(2) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh, Aceh, Indonesia
(3) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh, Aceh, Indonesia
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/jrs.19.1.54-63.2023

Copyright (c) 2023 Haura Zhafirah, Cut Zukhrina Oktaviani, Febriyanti Maulina

Abstract


Perkembangan teknologi menghasilkan suatu sistem untuk mengelola informasi menjadi permodelan bangunan yaitu Building Information Modeling (BIM). Berbagai negara di dunia telah mengadopsi BIM dengan standar yang berbeda. Oleh karena itu tahun 2017, pemerintah mengeluarkan roadmap mengenai BIM berisi rencana penerapan untuk 5 tahun kedepan. Namun, hingga saat ini rencana tersebut belum dijalankan sepenuhnya.  Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2018 telah mengamanatkan kebijakan implementasi BIM pada pembangunan gedung negara tidak sederhana, dengan ini secara tidak langsung telah mewajibkan kontraktor untuk segera mengadopsi BIM. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat adopsi BIM oleh kontraktor di Provinsi Aceh. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner terbuka dan skala likert kepada 67 perusahaan kontraktor. Selanjutnya data dianalisis dengan metode Relative Importance Index (RII) untuk mendapatkan faktor yang paling berpengaruh. Faktor pendukung terbesar dalam adopsi BIM adalah BIM dapat mempermudah proses perencanaan dan faktor yang menjadi penghambat adalah kurangnya kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia. Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagaimana proses adopsi dan penerapan BIM oleh kontraktor dalam pelaksanaan pembangunan di Provinsi Aceh. Dengan demikian dapat diperoleh gambaran sejauh mana kontraktor telah mengetahui, memahami dan menerapkan BIM dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Keywords


Building Information Modeling; adopsi; faktor pendukung, faktor penghambat

Full Text:

PDF

References


Agung, G., Putera, A., dan Jaya, N. M. (2021). Tingkat Implementasi dan Hambatan Adopsi Building Information Modeling pada Pelaku Proyek Konstruksi di Bali. In Jurnal Spektran (Vol. 9, Issue 1). http://ojs.unud.ac.id/index.php/jsn/index

Azhar, S. (2011). Building Information Modeling (BIM): Trends, Benefits, Risks, and Challenges for the AEC Industry. Leadership Manage. Eng, 11(3), 241–252.

BUMN info. (2019, September). Peran Penting BIM pada Konstruksi. Www.Bumn.Info.Com.

Cheng, J. C. P., Lu, Q., dan Student, M. P. (2015). A Review of The Efforts and Roles of The Public Sector for BIM Adoption Worldwide. Journal of Information Technology in Construction (ITcon), 20, 442–478. http://www.itcon.org/2015/27

Dalian, J., dan Mochtar, K. (2021). Analisis Faktor dan Variabel yang Menghambat Penerapan 5D BIM pada Pembiayaan Proyek Konstruksi di Indonesia.

Fitriani, H., dan Br Bangun, W. P. (2021). Kesiapan Adopsi Building Information Modeling (BIM) pada Konsultan Perencana di Kota Palembang. Teras Jurnal, 11(2), 437. https://doi.org/10.29103/tj.v11i2.568

Heryanto, S., Subroto, G., dan Rifa’ih. (2020). Kajian Penerapan Builidng Information Modelling (BIM) di Industri Jasa Konstruksi Indonesia. Journal of Architecture Innovation, 4(2).

Hutama, H., dan Sekarsari, J. (2018). Analisa Faktor Penghambat Penerapan Building Information Modeling dalam Proyek Konstruksi (The Obstacle Factors in The Implementation of BIM in Construction Projects). J.Infras, 4(1), 25–31.

Kementerian PUPR BPSDM. (2018). Modul 3 Prinsip Dasar Sistem Teknologi BIM dan Implementasinya di Indonesia.

Ku, K., dan Taiebat, M. (2011). BIM Experiences and Expectations: The Constructors’ Perspective. International Journal of Construction Education and Research, 7(3), 175–197. https://doi.org/10.1080/15578771.2010.544155

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2021). PP Nomor 16 Tahun 2021 - Lamp. Bagian 2.

Restu, F. (2019). Klasifikasi Faktor-Faktor Penghambat dan Pendorong Adopsi Building Information Modelling (BIM) di Indonesia.

Sekarsari, J. (2019). Faktor yang Memengaruhi Penerapan Building Information Modeling (BIM) dalam Tahapan Pra Konstruksi Gedung Bertingkat. In Jurnal Mitra Teknik Sipil (Vol. 2, Issue 4, pp. 241–248).

Sopaheluwakan, M. P., dan Adi, T. J. W. (2020). Adoption and Implementation of Building Information Modeling (BIM) by The Government in The Indonesian Construction Industry. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 930(1). https://doi.org/10.1088/1757-899X/930/1/012020

Succar, B., dan Kassem, M. (2015). Macro-BIM Adoption: Conceptual Structures. Automation in Construction, 57, 64–79. https://doi.org/10.1016/j.autcon.2015.04.018

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RdanD. Alfabeta.

Telaga, A. S. (2018). A Review of BIM (Building Information Modeling) Implementation in Indonesia Construction Industry. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 352(1). https://doi.org/10.1088/1757-899X/352/1/012030




Jurnal Rekayasa Sipil (JRS)-Universitas Andalas (Unand). ISSN: 1858-2133 (print) & 2477-3484 (online)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View JRS-Unand Stats