KAJIAN EKSPERIMENTAL PERILAKU BALOK BETON TULANGAN TUNGGAL BERDASARKAN TIPE KERUNTUHAN BALOK
(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.25077/jrs.5.2.39-52.2009
Copyright (c) 2009 Oscar Fitrah Nur
Abstract
Keruntuhan yang terjadi pada balok tulangan tunggal dipengaruhi oleh dimensi balok dan rasio
tulangan balok. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya perpindahan dan beban
maksimum yang dapat ditahan oleh balok beton bertulang dan perilaku retak balok akibat lentur.
Model balok yang digunakan adalah balok beton bertulang tunggal dengan tumpuan sederhana
dengan ukuran balok 50 × 75 × 550 mm dan 50 × 100 × 550 mm. Penulangan balok dilakukan
dengan tiga tipe keruntuhan yaitu keruntuhan tarik, keruntuhan seimbang dan keruntuhan tekan.
Pembebanan dilakukan secara bertahap sampai diperoleh keadaan dimana tegangan tarik beton
dilampaui (terjadi retak) sampai balok mengalami keruntuhan. Pada setiap tahap pembebanan
dibaca dan dicatat besar lendutan yang terjadi pada balok.
Kejadian retak yang dihasilkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pada balok dengan tipe
keruntuhan tarik pada umumnya keruntuhan diawali dengan retak dari daerah dibawah beban
kemudian berlanjut pada daerah tengah bentang. Retak balok terjadi pada daerah momen
maksimum serta merambat ke arah vertikal (arah tegak lurus sumbu batang) seiring peningkatan
beban, balok dengan tipe keruntuhan tekan dan seimbang pada umumnya keruntuhan terjadi secara
tiba-tiba, retak yang terjadi cenderung membentuk sudut 45° atau lebih terhadap sumbu balok,
bersamaan dengan meningkatnya beban aksial yang diberikan, retak bertambah panjang dan lebar,
serta terjadi retak-retak baru disepanjang badan balok.
Kata Kunci : beban dan perpindahan, balok beton tulangan tunggal, pola retak, tipe keruntuhan.
tulangan balok. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya perpindahan dan beban
maksimum yang dapat ditahan oleh balok beton bertulang dan perilaku retak balok akibat lentur.
Model balok yang digunakan adalah balok beton bertulang tunggal dengan tumpuan sederhana
dengan ukuran balok 50 × 75 × 550 mm dan 50 × 100 × 550 mm. Penulangan balok dilakukan
dengan tiga tipe keruntuhan yaitu keruntuhan tarik, keruntuhan seimbang dan keruntuhan tekan.
Pembebanan dilakukan secara bertahap sampai diperoleh keadaan dimana tegangan tarik beton
dilampaui (terjadi retak) sampai balok mengalami keruntuhan. Pada setiap tahap pembebanan
dibaca dan dicatat besar lendutan yang terjadi pada balok.
Kejadian retak yang dihasilkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pada balok dengan tipe
keruntuhan tarik pada umumnya keruntuhan diawali dengan retak dari daerah dibawah beban
kemudian berlanjut pada daerah tengah bentang. Retak balok terjadi pada daerah momen
maksimum serta merambat ke arah vertikal (arah tegak lurus sumbu batang) seiring peningkatan
beban, balok dengan tipe keruntuhan tekan dan seimbang pada umumnya keruntuhan terjadi secara
tiba-tiba, retak yang terjadi cenderung membentuk sudut 45° atau lebih terhadap sumbu balok,
bersamaan dengan meningkatnya beban aksial yang diberikan, retak bertambah panjang dan lebar,
serta terjadi retak-retak baru disepanjang badan balok.
Kata Kunci : beban dan perpindahan, balok beton tulangan tunggal, pola retak, tipe keruntuhan.
Full Text:
PDFJurnal Rekayasa Sipil (JRS)-Universitas Andalas (Unand). ISSN: 1858-2133 (print) & 2477-3484 (online)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View JRS-Unand Stats