Pengaruh Penggunaan Semen dan Fly Ash Terhadap Nilai CBR Tanah Lempung Muara Fajar

Soewignjo Agus Nugroho(1), Syawal Satibi(2), Raflyatullah Raflyatullah(3*)

(1) Prodi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau. Pekanbaru, Indonesia
(2) Prodi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau. Pekanbaru, Indonesia
(3) Prodi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau. Pekanbaru, Indonesia
(*) Corresponding Author

DOI: https://doi.org/10.25077/jrs.17.3.267-278.2021

Copyright (c) 2021 Soewignjo Agus Nugroho, Syawal Satibi, Raflyatullah

Abstract


Tanah merupakan bagian terpenting dari struktur bawah bangunan maupun perkerasan jalan. Tanah berfungsi memikul beban struktur atas, baik itu berupa beban statis maupun dinamis. Pembangunan jalan bebas hambatan (tol) khususnya di Riau, sebagian besar trace jalan melewati daerah dengan deposit tanah lempung lunak. Masalah pokok pada tanah lempung ialah kembang susut yang besar serta daya dukung yang rendah. Stabilisasi kimiawi dengan bahan tambah (additive) diperlukan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah tersebut agar bisa digunakan sebagai lapis fondasi atau tanah dasar pada perkerasan jalan. Pencampuran semen dan abu terbang, sebagai additive, merupakan upaya perbaikan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemakaian campuran abu terbang dan semen pada lempung Muara Fajar. Muara Fajar merupakan Desa di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru yang deposit tanah berupa lempung plastisitas tinggi, satu daerah yang akan dilewati jalan tol. Penelitian meliputi perubahan plastisitas karena penambahan additive, perubahan kadar air dan berat volume serta perubahan nilai CBR. Pengujian CBR difokuskan pada kondisi pemeraman 7 hari dan perendaman 4 hari, sesuai standar. Kadar semen dipilih 3% dan 5% dengan masing-masing dicampur dengan abu terbang sebesar 5%, 10%, dan 15%. Hasil penelitian menunjukan, penambahan additive menurunkan sifat kembang susut. Perubahan kadar air dan berat volume mulai dari pencampuran sampai dengan perendaman tidak melebihi 20%. penambahan additive meningkatkan kepadatan tanah. Nilai CBR pada kandungan 3% semen tidak bisa digunakan sebagai material tanah dasar. Nilai CBR, untuk kadar semen 5%, dengan pemeraman 7 hari dan rendaman 4 hari, dengan kadar abu terbang 5%, 10%, dan 15% berturut-turut sebesar 29,33%; 31,47%; dan 35,23%. Penambahan 5% semen dan 5% pada tanah memenuhi syarat sebagai sub-base dan sub-grade jalan.

Keywords


Tanah Lempung; Fly ash; Semen; CBR

Full Text:

PDF

References


Agung, I. G., & Istri, A. Y. U. (2014). Studi Kasus di Desa Tanah Awu , Lombok Tengah.

Andriani, A., Yuliet, R., & Fernandez, F. L. (2012). Pengaruh Penggunaan Semen Sebagai Bahan Stabilisasi Pada Tanah Lempung Daerah Lambung Bukit Terhadap Nilai Cbr Tanah. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 8(1), 29. https://doi.org/10.25077/jrs.8.1.29-44.2012

Arifin, B. (2009). Penggunaan Abu Batu Bara PLTU Mpanau Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung. SMARTek, 7(4), 219–228.

Chen, F. H. (2012). Foundation on Expansive Soils: Developments in Geotechnical Engineering (12th ed.). Elsevier Ltd.

Chiang, P.C. and Pan, S.Y., 2017. (2017). Fly Ash, Bottom Ash, and Dust (pp. 253-264). Springer, Singapore. Springer-Carbon Dioxide Mineralization and Utilization, 253–264.

Chindaprasirt, P., Chareerat, T., Hatanaka, S., & Cao, T. (2011). High-Strength Geopolymer Using Fine High-Calcium Fly Ash. Journal of Materials in Civil Engineering, 23(3), 264–270.

Cokca, E., & Yilmaz, Z. (2004). Use of Rubber and Bentonite Added Fly Ash as a Liner Material. Waste Management, 24(2), 153–164.

Damoerin, D. and Soepandji, B. S. (2001). Tanah dan Permasalahannya Sebagai Subgrade, “Pemeliharaan Jalan dan Jembatan” (10.1088/1757-899X/615/1/012120.).

Darmawan, W., Rachmansyah, A., & Zaika, Y. (2018). Perubahan Stabilitas Tanah Akibat Penambahan Kapur, Semen, dan Fly Ash pada Tanah Lunak Proyek Tol Gempol-Pasuruan. JOM Jurusan Teknik Sipil UB, 1(2), 993–1004.

Das, B. M., Endah, N., & Mochtar, I. B. (1995). Mekanika Tanah Jilid 1 (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis). In Erlangga.

Deepak, M. S., Rohini, S., Harini, B. S., & Ananthi, G. B. G. (2020). Influence of fly-ash on the engineering characteristics of stabilised clay soil. Materials Today: Proceedings. https://doi.org/10.1016/j.matpr.2020.07.497

Endang Widorowati Hartosukma. (2005). Perilaku Tanah Lempung Ekspansif Karangawen Demak Akibat Penambahan Semen dan Fly Ash Sebagai Stabilizing Agents. Universitas Diponegoro.

Forsman J, Jyrävä H, Lahtinen P, Niemelin T, H. I. (2015). Mass Stabilisation Handbook.

Hardiyatmo, H. C. (2010). Stabilisasi Tanah untuk Perkerasan Jalan. In Stabilisasi Tanah untuk Perkerasan Jalan. Universitas Gajah Mada.

Hower, J.C., Groppo, J.G., Henke, K.R., Graham, U.M., H., & M.M., Joshi, P., and Preda, D.V., 2017. (2017). Ponded and landfilled fly ash as a source of rare earth elements from a Kentucky power plant. Coal Combustion and Gasification Products, 9, 1–21.

Huri, A. D., Yulianto, K., R W, S. P., & Hardiyati, S. (1989). Stabilisasi Tanah dengan Fly Ash dan Semen untuk Badan Jalan PLTU Asam-Asam. 1–8.

Husnah, Darfia, N. E., & Prayino, S. E. (2019). Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Campuran Semen dan Fly Ash. RACIC, 4(1), 32–41.

Ilyas, T., Rahayu, W. and Arifin, S. (2008). Studi perilaku kekuatan tanah gambut Kalimantan yang distabilisasi dengan semen Portland. Jurnal Teknologi, 1(1), 1–8.

Ingles, O.G. and Metcalf, J.B. (1972). (1972). Soil Stabilization. Butterworth pty, Ltd.

Kosnatha, S., & Utomo, J. P. (2007). Komposisi dan Karakteristik Beton Geopolimer dari Fly Ash Tipe C dan Tipe F. Universitas Kristen Petra.

Lembasi, M. K., Nugroho, S. A., & Fatnanta, F. (2021). Pengaruh Waktu Curing Terhadap Nilai Swelling Pada Tanah Lempung Dengan Campuran Fly Ash Dan Bottom Ash. Dinamika Rekayasa, 17(1), 56–65.

Loya, M. I. M., & Rawani, A. M. (2014). Strategic Framework for Commercialisation of Fly Ash Innovations. Technology Analysis & Strategic Management, 28(5), 555–567.

Nugroho, S. A., Fatnanta, F., & Alridho, M. F. (2021). Effect of Adding Wood Powder Ash on CBR Value in Stabilized High Plasticity Clay Cement and Lime. ASTONJADRO, 10(2), 301–307.

Nugroho, S. A., Ningrum, P., & Muhardi. (2020). Pemanfaatan Geopolimer Abu Terbang Sebagai Pozzolanic Tanah Lempung Untuk Material Tanah Dasar Perkerasan. Jurnal Fondasi, 9(1), 77–86.

Nugroho, S. A., Suratman, & Pratama, D. (2017). Kajian Rentang Kadar Air Terhadap Nilai Kuat Geser Perbaikan Sirtu Dengan Metode CTB. KoNTekS 11, October, 47–54.

Pandian, N.S., 2013. (2013). Fly Ash Characterization with Reference to Geotechnical Applications. Journal of the Indian Institue of Science, 84(6), 189–197.

Ram, L.C. and Masto, R. E. (2014). Fly ash for soil amelioration: a Review on the I of Ash Blending with Inorganic and Organic Amendments. Earth-Science Reviews, 128, 52–74.

S. Kolias, V. Kasselouri-Rigopoulou, A. K. (2005). Stabilisation of clayey soils with high calcium fly ash and cement. Cement and Concrete Composites, 27(2), 301–313.

Soekoto, I. (1984). Mempersiapkan Lapis Dasar Konstruksi. Badan Penerbit Pekerjaan Umum.

Susanto, D., Djauhari, Z., Olivia, M. (2019). Karakteristik Beton Portland Composite Cement (PCC) dan Silica Flume Untuk Aplikasi Struktur di Daerah Laut. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 15(1), 1–11.

Wang, S. and Wu, H. (2006). Environmental-benign Utilisation of Fly Ash as Low-Cost Adsorbents. Journal of Hazardous Materials, 136(3), 482–501.

Zulnasari, A., Nugroho, S. A., & Fatnanta, F. (2021). Perubahan Nilai Kuat Tekan Lempung Lunak Distabilisasi Dengan Kapur dan Limbah Pembakaran Batubara. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 17(1), 24. https://doi.org/10.25077/jrs.17.1.24-36.2021




Jurnal Rekayasa Sipil (JRS)-Universitas Andalas (Unand). ISSN: 1858-2133 (print) & 2477-3484 (online)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View JRS-Unand Stats