LINTASAN GELOMBANG LAUT MENUJU PELABUHAN PULAU BAAI BENGKULU
(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas
(2) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Andalas
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.25077/jrs.7.2.47-60.2011
Copyright (c) 2011 Birhami Akhir, Mas Mera
Abstract
Penelitian ini adalah tentang prediksi lintasan gelombang laut di pelabuhan Pulau Baai di Provinsi Bengkulu yang memperhitungkan refraksi dan pendangkalan gelombang. Prediksi ini membutuhkan parameter-parameter: data batimetri, tinggi gelombang laut dalam, periode gelombang, koefisien pendangkalan, koefisien refraksi, dan sudut datang gelombang. Data batimetri adalah data sekunder. Tinggi gelombang laut dalam diperoleh dari hubungan skala Beaufrot dan data angin. Data angin juga data sekunder. Periode gelombang diperoleh dari hubungan panjang fetch efektif dan kecepatan angin di laut. Kecepatan angin diperoleh dari pengolahan dan analisis data angin. Koefisien pendangkalan merupakan fungsi dari nilai asimtot
dan panjang gelombang. Panjang gelombang diperoleh dari hubungan dispersi. Koefisien refraksi diperoleh dari fungsi jarak ortogonal antara dua lintasan gelombang sebelum dan sesudah dibiaskan. Skenario simulasi lintasan gelombang didasarkan pada variasi sudut datang gelombang di laut dalam. Lintasan gelombang lokal ditentukan dengan hukum Snellius. Dari Skala Beaufrot diperoleh tinggi gelombang laut dalam setinggi 2 meter dan dari grafik SMB (Sverdrup, Munk and Bretschneider) diperoleh periode gelombang 7 detik. Prediksi penjalaran gelombang dari laut dalam adalah lintasan gelombang di sekitar breakwater (pemecah gelombang) merapat (terjadi pengumpulan energi gelombang) sehingga tinggi gelombangnya membesar yang mencapai 3,16
meter. Sedangkan pada daerah mulut pelabuhan lintasan gelombang menyebar (terjadi penyebaran energi gelombang) sehingga tinggi gelombangnya mengecil yang mencapai 1,24 meter.
Keywords: lintasan, pendangkalan, refraksi, dispersi, energi, tinggi gelombang.
dan panjang gelombang. Panjang gelombang diperoleh dari hubungan dispersi. Koefisien refraksi diperoleh dari fungsi jarak ortogonal antara dua lintasan gelombang sebelum dan sesudah dibiaskan. Skenario simulasi lintasan gelombang didasarkan pada variasi sudut datang gelombang di laut dalam. Lintasan gelombang lokal ditentukan dengan hukum Snellius. Dari Skala Beaufrot diperoleh tinggi gelombang laut dalam setinggi 2 meter dan dari grafik SMB (Sverdrup, Munk and Bretschneider) diperoleh periode gelombang 7 detik. Prediksi penjalaran gelombang dari laut dalam adalah lintasan gelombang di sekitar breakwater (pemecah gelombang) merapat (terjadi pengumpulan energi gelombang) sehingga tinggi gelombangnya membesar yang mencapai 3,16
meter. Sedangkan pada daerah mulut pelabuhan lintasan gelombang menyebar (terjadi penyebaran energi gelombang) sehingga tinggi gelombangnya mengecil yang mencapai 1,24 meter.
Keywords: lintasan, pendangkalan, refraksi, dispersi, energi, tinggi gelombang.
Full Text:
PDFJurnal Rekayasa Sipil (JRS)-Universitas Andalas (Unand). ISSN: 1858-2133 (print) & 2477-3484 (online)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View JRS-Unand Stats