Analisis Kelongsoran Lereng Batu Apit Jalan Alternatif Padang - Bukitinggi Daerah Sicincin Malalak STA 5+350
(1) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Andalas
(2) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Andalas
(3) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Universitas Andalas
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.25077/jrs.9.1.10-23.2013
Copyright (c) 2012 Hendri Gusti Putra, Rina Yuliet, Hamdan Oktavian
Abstract
Kejadian longsor merupakan peristiwa alam yang sering dijumpai pada daerah yang memiliki morfologi berbukit – bukit atau pegunungan dengan material berupa tanah dan bebatuan. Penyebab longsor dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu : 1) faktor alam seperti curah hujan , kondisi tanah dan batuan, gempa dan kemiringan lereng (topografi) : 2) faktor manusia seperti gangguan pada lereng bukit terjal, pengupasan dan penggundulan hutan. Dalam kasus longsoran di lereng jalan Sicincin–Malalak pergerakkan tanah dipengaruhi oleh keadaaan tanah yang kurang baik, curah hujan yang tinggi dan akibat gempa pada tanggal 30 september 2009 lalu yang menyebabkan berubahnya tekstur tanah yang menyebabkan retakkan pada lereng, selain itu kelongsoran disebabkan lereng yang terjal. Analisis yang dilakukan adalah menghitung faktor keamanan dengan metoda segitiga datar dengan mengetahui jenis tanah, kohesi dan sudut geser dari tanah pada lereng terbatas sehingga diketahui apakah lereng tersebut masih aman, dan juga dibandingkan dengan perhitungan dengan menggunakan software STABL versi 5. Dari hasil anlisis dengan beberapa metoda baik manual maupun program, lereng tidak berada dalam kondisi aman (SF,1).
Keywords
longsor; angka keamanan; kohesi, sudut geser; STABL
Full Text:
PDFJurnal Rekayasa Sipil (JRS)-Universitas Andalas (Unand). ISSN: 1858-2133 (print) & 2477-3484 (online)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
View JRS-Unand Stats